The Use of Inhalers While Fasting from the Perspective of Ibnu Mas’ud Al-Kasani and Ibnu Qudamah: A Case Study in Pegajahan District

Authors

  • Muhammad Erlangga Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
  • Sudianto Sudianto Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

DOI:

https://doi.org/10.58824/mediasas.v8i1.305

Abstract

This study examines the use of inhalers by individuals observing fasting, a topic that has sparked differing opinions among Islamic scholars. The background of this issue lies in the divergent interpretations and understandings of the concept between Ibnu Mas‘ud Al-Kasani and Ibnu Qudamah. The research employs a normative sociological methodology with a comparative approach. Primary data were obtained directly from the works of Ibnu Mas‘ud Al-Kasani and Ibnu Qudamah, as well as through interviews conducted at the research site. Data analysis was carried out qualitatively using a comparative framework. The findings indicate a significant difference in perspective between the two scholars. Ibnu Mas‘ud Al-Kasani prohibits the use of inhalers during fasting, arguing that it invalidates the fast if the inhaled substance reaches the *jauf* (internal cavity). In contrast, Ibnu Qudamah rejects this view and offers a different interpretation of *jauf*. In Pegajahan District, cases of inhaler use during fasting have been observed, despite varying understandings of its legal basis. This study highlights the need for further public education on the diverse scholarly opinions regarding this matter and encourages dialogue among local religious leaders.

[Penelitian ini mengkaji tentang penggunaan Inhaler pada orang yang sedang melaksanakan ibadah puasa, sebuah masalah yang selama ini menuai perbedaan pendapat di kalangan ulama. Latar belakang permasalahan ini adalah perbedaan penafsiran dan pemahaman makna antara Ibnu Mas’ud Al-kasani dan Ibnu Qudamah. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian sosiologis normatif yang bersifat komparatif. Data primer diperoleh secara langsung dari karya-karya Ibnu Mas’ud Al-kasani dan Ibnu Qudamah, serta melalui wawancara dilokasi penelitian. Analisis data dilakukan secara kualitatif dengan pendekatan komparatif. Hasil dari penelitian menunjukkan adanya perbedaan pandangan yang signifikan antara kedua ulama tersebut. Ibnu Mas’ud Al-kasani tidak membolehkan penggunaan inhaler saat berpuasa karena dapat membatalkan puasa ketika aroma yang dihirup masuk sampai kedalam jauf. Sementara itu, Ibnu Qudamah menolak pendapat tersebut dan memiliki pandangan yang berbeda mengenai jauf. Di Kecamatan Pegajahan, ada kasus mengenai inhaler yang digunakan saat sedang berpuasa, meskipun pemahaman tentang dasar hukumnya berbeda-beda. Penelitian ini menyarankan perlunya edukasi lebih lanjut kepada Masyarakat tentang berbagai pendapat ulama terkait hal ini, dan mendorong dialog antar tokoh agama setempat untuk mencapai pemahaman yang lebih komprehensif].

Downloads

Download data is not yet available.

References

Amirullah Syarbini dan Lis Nur’aeni Afgandi, Puasa Sunnah Kunci Meraih Sukses (Bandung: Ruang Kata, 2010),

Amirullah Syarbini dan Nur’aeni Afgandi, Inilah Alasan Rasulullah Saw menganjurkan Puasa Sunnah (Bandung: Ruang Kata, 2012),

Hapipah dan Istianah, (2023). Edukasi Pemberian Terapi Uap Panas Sederhana untuk Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif pada ISPA, Jurnal Abdimas Kesehatan, Vol. 5. No 2.

Ibnu Mas’ud Al-Kasani, Bada’i Shana’i jilid 4 (Beirut : darul kitab al-ilmiyah),

Ibnu Qudamah, Al Kafi jilid 2 (Giza : jalan abdel fattah el-tawil),

Imam Musbikin, Rahasia Puasa bagi Kesehatan Fisik dan Psikis, cet. Ke-1 (Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2004),

Izzat Fathul Karomi dkk, Fiqih Trendy (Tuban: Ente Kafi Publishing, t.th, 2023),

Kharis, Muhammad Abdul, and Alvin Noor Sahab Rizal. n.d, (2024). “Puasa Dal?’il Al-Qur’?n: Dasar Dan Motivasi Pelaksanaannya”. Ushuluna: Jurnal Ilmu Ushuluddin 4.

Liza Nopita Sari. (2022). “Konsep sistem Pencernaan pada manusia berdasarkan Alqur’an dan Hadist”. Jurnal Penelitian, Pendidikan dan Pengajaran.

M. Alan Al Farisi. (2023). "Puasa dalam tinjauan fiqih dan tasawuf". Jurnal ilmiah spiritualis.

Mahra murniati salam. (2024). "Formulasi dan uji efektifitas sediaan inhaler stick dari limbah kulit jerus peras (citrus nobilis)". Jurnal kesehatan tambusai.

Muhammad Al-luhaidan bin Abdullah bin Abdul Aziz, Ensiklopedi Hadits, Terjm. Tim Darus Sunnah (Jakarta, Darus Sunnah,2018)

Muhammad Anwar Idris. (2020). "Konstruksi puasa waqia'h". Jurnal living hadis.

Muhammad bin Abdurrahmah, Fiqih Empat Mazhab, alih bahasa Habib Abdullah Zaki Al-Kaf, (Bandung: Hasyimi, 2012),

Sayyid Sabiq, Fikih sunnah jilid 2, Terjm. Ahmad Dzulfikar dan Muhammad Khoyrurrijal (Depok, KEIRA, 2010)

Selpi Handayani. (2022). “Penerapan terapi inhalasi sederhana dengan minyak kayu putih untuk meningkatkan bersihan jalan napas pada anak dengan ISPA”. Jurnal cendikia muda.

Slamet Mulyono, Rukun Islam (Jakarta Timur : Balai Pustaka, 2012),

Vini wela septiana. (2024). "Puasa wajib dan puasa sunnah". Jurnal media ilmu.

Wawan Shofwan Sholehuddin, Risalah Shoum: Telaah Kritis Atas Sunnah-sunnah dan Bid’ah-bid’ahnya (Bandung: Tafakur, 2017),

Downloads

Published

2025-02-21

How to Cite

Erlangga, M., & Sudianto, S. (2025). The Use of Inhalers While Fasting from the Perspective of Ibnu Mas’ud Al-Kasani and Ibnu Qudamah: A Case Study in Pegajahan District. Jurnal Mediasas: Media Ilmu Syari’ah Dan Ahwal Al-Syakhsiyyah, 8(1), 49–64. https://doi.org/10.58824/mediasas.v8i1.305