Mahar dalam Hukum Islam dan Maqasid Syariah: Studi Fenomena Mahar Unik Di Yogyakarta

Authors

  • Miftakhul Anwar Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.58824/mediasas.v7i2.262

Keywords:

Mahar Unik, Hukum Islam;, Maqasid Syariah.

Abstract

The dowry is one of the important elements in marriage in Islamic law which has a strategic position, both as a symbol of a man's seriousness in marrying a woman and as a woman's right that must be given by her husband. However, in the last few decades, the unique dowry phenomenon in several regions, including Yogyakarta, has increasingly attracted attention. This phenomenon includes various forms and values of dowry that do not always comply with Islamic legal standards. This research aims to analyze the unique dowry phenomenon in Yogyakarta in the context of Islamic law and Maqasid Syariah. This research uses a qualitative approach with case study methods, interviews and observations of dowry practices among the people of Yogyakarta. The research results show that unique dowries, even though they often appear different from general dowry provisions, can still be understood within the framework of Maqasid Syariah as long as they do not conflict with basic Islamic principles such as justice, benefit and convenience for the bridal couple.

[Mahar merupakan salah satu unsur penting dalam pernikahan dalam hukum Islam yang memiliki kedudukan yang strategis, baik sebagai simbol keseriusan pria dalam menikahi wanita maupun sebagai hak wanita yang harus diberikan oleh suami. Namun, dalam beberapa dekade terakhir, fenomena mahar unik di beberapa daerah, termasuk Yogyakarta, semakin mencuri perhatian. Fenomena ini mencakup berbagai bentuk dan nilai mahar yang tidak selalu sesuai dengan standar hukum Islam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fenomena mahar unik di Yogyakarta dalam konteks hukum Islam dan Maqasid Syariah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, wawancara, dan observasi terhadap praktik mahar di kalangan masyarakat Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahar unik, meskipun sering kali tampak berbeda dengan ketentuan mahar yang umum, tetap dapat dipahami dalam kerangka Maqasid Syariah asalkan tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar Islam seperti keadilan, kemaslahatan, dan kemudahan bagi pasangan pengantin].

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aini, Noryamin. Tradisi Mahar di Ranah Lokalitas Umat Islam: Mahar dan Struktur Sosial di Masyarakat Muslim Indonesia. Jurnal Ahkam, Vol. XIV, No. 1, Januari 2014.

Al-Thahur bin Asyur, Muhammad. Maqâsid al-Syariah al-Islamiyyah. Tunisia: al-Syirkah al-Tunisiyah, 1988.

Ghazali, Abdul Rahman. Fiqih Munakahat. Jakarta: Kencana, 2010.

Gozali, Abdur Rahman. Fiqih Munakahat. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2003.

Husen, Muhammad, dkk. Tradisi dan Status Sosial dalam Penetapan Mahar Perkawinan di Gampong Mamplam Aceh Utara. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM), Vol. 3, No. 1, 2022.

Kafi, Abdul. Mahar Pernikahan dalam Pandangan Hukum dan Pendidikan Islam. Jurnal Paramurobi, Vol. 3, No. 1, Juni 2020.

Kaharuddin. Nilai-nilai Filosofi Perkawinan. Jakarta: Mitra Wacana Media, 2015.

Khoiruddin, M. Wali Mujbir Menurut Imam Syafi’i (Tinjauan Maqâshid Al-Syarî’ah). Al-Fikra:Jurnal Ilmiah Keislaman, 2019, https://doi.org/10.24014/af.v18.i2.8760.

Kofi, Abdul. Mahar Pernikahan dalam Pandangan Hukum dan Pendidikan Islam. Jurnal Paramurobi, Vol. 3, No. 1, Juni 2020.

Munawwir, Achmad Warson. Kamus Al-Munawwir Arab-Indonesia Terlengkap. Surabaya: Pustaka Progresif, 1997.

Nisa’, Khoirin, dan Darmawan. Transformasi Mahar Perkawinan Melalui Estetika di Desa Paberasan Kabupaten Sumenep.

Nihayati, Dini Arifah. Mahar Unik dan Mahar Bernilai Fantastis dalam Perspektif Fikih Munakahat.

Pemerintah Negara Republik Indonesia. Kompilasi Hukum Islam (KHI), Pasal 30

Pemerintah Negara Republik Indonesia.Kompilasi Hukum Islam (KHI), Pasal 32

Putra, Firman Surya. Urgensi dan Kedudukan Shodaq (Mahar) dalam Pernikahan. Jurnal An-Nahl, Vol. 8, No. 2, 2021.

Rofiq, Ahmad. Hukum Perdata Islam Indonesia, ed. 5. Depok: PT Rajagrafindo Persada, 2021.

Sarwat, Ahmad. Fiqih Nikah. Jakarta: Kampus Syariah, 2009.

Shomad, Abd. Hukum Islam Penormaan Prinsip Syariah dalam Hukum Islam. Jakarta: Kencana, 2012.

Syarifuddin, Amir. Hukum Perkawinan Islam di Indonesia Antara Fiqh Munakahat dan Undang-Undang Perkawinan. Jakarta: Kencana, 2006.

Tang, Muhammad. Mahar dalam Pernikahan Adat Bugis Ditinjau dari Perspektif Hukum Islam. Jurnal Bimas Islam, Vol. 10, No. 3, Kementerian Agama Kabupaten Maros, 2017.

Yulianti. Kreasi Mahar Pernikahan dalam Perspektif Hukum Islam. Jurnal An-Nahdhah, Vol. 14, No. 2, Desember 2021.

Zulaifi. Konsep Mahar Menurut Pemikiran Ulama Empat Mazhab dan Relevansinya di Era Kontemporer. Qawwam: Journal For Gender Mainstreaming, Vol. 16, No. 2, Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, 2022.

Downloads

Published

2024-12-31

How to Cite

Anwar, M. . (2024). Mahar dalam Hukum Islam dan Maqasid Syariah: Studi Fenomena Mahar Unik Di Yogyakarta. Jurnal Mediasas: Media Ilmu Syari’ah Dan Ahwal Al-Syakhsiyyah, 7(2), 781–797. https://doi.org/10.58824/mediasas.v7i2.262