Sistem Pengelolaan Marhun Berdasarkan Perspektif PSAKS 107 pada Budaya Pata’gal lita Masyarakat Suku Mandar Sulawesi Barat

Authors

  • Nasmira Nasmira Universitas Sulawesi Barat
  • Erty Rospyana Rufaida Universitas Sulawesi Barat, Indonesia
  • Abdul Galib Universitas Sulawesi Barat, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.58824/mediasas.v7i2.176

Keywords:

Marhun; Pata’gal lita; Pengelolaan; PSAK 107; Suku Mandar.

Abstract

The practice of pawning has become part of culture with the aim of helping each other. One area where this practice has become part of the culture is the Mandar tribe community in West Sulawesi. The Mandar people call it pata’gal lita. However, based on initial analysis, there are still pawning practices that are not in accordance with Islamic sharia principles. The aim of this research is to determine the management system for Marhun (Pawned Objects) based on the PSAKS 107 Perspective on the Pata’gal lita Culture of the Mandar Tribe Community of West Sulawesi. This research uses qualitative methods and is descriptive qualitative in nature. This research uses an ethnographic approach. Data was collected through interviews and documentation. Based on the research results, it is known that the system for managing pawned goods (marhun) in the Pata’gal lita culture of the Mandar Tribe Community in West Sulawesi has two forms. The first is that pawned goods (marhun) are managed in an advisory manner as long as the goods are still in pawned status. Second, pawned goods (marhun) are managed by the owner of the goods but the harvest is shared between the lender and borrower. PSAKS 107 states that murtahin should only use Marhun to cover the costs of maintenance and upkeep of pawned goods. This is considered an additional benefit of providing a loan. Because pawning is a form of mutual assistance, as is the case with debts and receivables, if there is profit obtained from debts and receivables, this is considered usury which is haram in Islamic law.

[Praktik gadai telah menjadi bagian dari budaya dengan maksud untuk saling membantu. Salah satu wilayah di mana praktik ini sudah menjadi bagian dari budaya adalah masyarakat Suku Mandar di Sulawesi Barat. Masyarakat Mandar menyebutnya dengan istilah pata’gal lita. Namun, berdasarkan analisis awal, masih terdapat praktik gadai yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui sistem pengelolaan Marhun (objek gadai) berdasarkan perspektif PSAKS 107 pada Budaya Pata’gal lita Masyarakat Suku Mandar Sulawesi Barat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan bersifat deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan etnografi. Data dikumpulkan melalui wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui sistem pengelolahan barang gadai (marhun) pada Budaya pata’gal lita Masyarakat Suku Mandar Sulawesi Barat terdapat dua bentuk. Pertama adalah barang gadai (marhun) dikelola secara menyuluh selama barang masih dalam status gadai. Kedua adalah barang gadai (marhun) dikelolah pemilik barang namun hasil panen dibagi antara pemberi pinjaman dan peminjam. PSAKS 107 disebutkan bahwa murtahin seharusnya hanya menggunakan Marhun untuk menutup biaya pemeliharaan dan perawatan barang gadai. Hal ini dianggap keuntungan tambahan dari memberikan pinjaman. Karena gadai adalah bentuk saling tolong menolong, seperti halnya dalam hutang piutang, maka jika ada keuntungan yang diperoleh dari hutang piutang, hal tersebut dianggap sebagai riba yang haram dalam hukum Islam].

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdussamad, Z. (2021). Metode Penelitian Kualitatif. Makassar: CV. Syakir Media Press.

Ainulyaqini, M. H., Saiban, K., & Munir, M. (2022). Praktek gadai sawah di Kabupaten Bekasi dalam perspektif ekonomi Islam. Jurnal Ekonomi Syariah Pelita Bangsa, 8(1), 51-60. https://doi.org/10.37366/jespb.v8i01.258

Alexander, O., Fauzi, M., Yani, A., & Siswoyo. (2023). Konsep rahn (gadai) dalam Islam dan peraturan perundang-undangan Indonesia: Kajian fikih muamalah. Hutasnyah: Jurnal Hukum Tata Negara, 2(1), 41-54. https://doi.org/10.37092/hutanasyah.v2i1.639

Al-Qur’an Kemenag Online. (2024). Qur’an dan terjemahan. https://quran.kemenag.go.id/

Baqi, M. F. A. (2017). Shahih Bukhari Muslim (Al-Lu’lu Wal Marjan) (A. F. B. Taqiy, Ed.). Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Chan, D., Dkk. (2019). The impact of bullying on the confidence of elementary school students. Jurnal Pendas Mahakam, 4(2), 152-157. https://doi.org/10.24903/pm.v4i2.347

Galini, J., Pratama, N. D. P., & Haresma, I. A. (2021). Klausul kada rahn. Al-Tsaman: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam, 3(2), 1-13. https://ejournal.uas.ac.id/index.php/Al-tsaman/article/view/632

Ikatan Akuntansi Indonesia. (2018). Pernyataan Akuntansi Indonesia Nomor 107. Jakarta: IAI.

Khalid, I., & Rahmaniar, R. (2020). Analisis pelaksanaan rahn dalam gadai sawah desa Salohe Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai. Ar-Ribh: Jurnal Ekonomi Islam, 3(1), 1-10. https://doi.org/10.26618/jei.v3i1.3295

Lenaini, I. (2021). Teknik pengambilan sampel purposive dan snowball sampling. Jurnal Kajian, Penelitian & Pengembangan Pendidikan Sejarah, 6(1), 33-39. http://journal.ummat.ac.id/index.php/historis

Majelis Ulama Indonesia. (2002). Dewan Syariah Nasional Nomor 25/DSN/MUI/III/2002. Jakarta: Majelis Ulama Indonesia.

Rudini, M., & Melinda. (2020). Motivasi orang tua terhadap pendidikan siswa SDN Sandana (Studi pada keluarga nelayan Dusun Nelayan). Tolis Ilmiah: Jurnal Penelitian, 2(2), 122-131. http://dx.doi.org/10.56630/jti.v2i2.124

Sahwan. (2019). Tinjauan hukum Islam terhadap praktik gadai/sandak sawah di Desa Suwangi Kecamatan Sakra Kabupaten Lombok Timur. Avesina, 13(1), 50-57. https://e-journal.unizar.ac.id/index.php/avesina/article/view/126

Siddiq, M., & Salama, H. (2019). Etnografi sebagai teori dan metode. Jurnal Kordinat, 18(1), 23-48. https://doi.org/10.15408/kordinat.v18i1.11471

Tang, A., Anita, E., & Fusfita, N. (2024). Analisis sistem gadai tanah pada perspektif ekonomi Islam (Studi kasus Desa Sungai Sayang Kecamatan Sadu Kabupaten Tanjung Jabung Timur). Maslahah: Jurnal Manajemen dan Ekonomi Syariah, 2(1), 199-211. https://doi.org/10.59059/maslahah.v2i1.687

Tarantang, J., Astuti, M., Awwaliyah, A., & Munawaroh, M. (2019). Regulasi dan implementasi pegadaian syariah di Indonesia. Yogyakarta: Penerbit K-Media.

Trivaika, E., & Senubekti, M. A. (2022). Perancangan aplikasi pengelola keuangan pribadi berbasis Android. Jurnal Nuansa Informatika, 16(1), 33-40. https://doi.org/10.25134/nuansa.v16i1.4670

Windatiningsih, D., & Harlan, D. (2019). Uji validasi data debit untuk deteksi penyimpangan data: Studi kasus DAS Citarum Hulu. Jurnal Sumber Daya Air, 15(2), 121-136. http://dx.doi.org/10.32679/jsda.v15i2.600

Zain, I., Abbas, S., & Idami, Z. (2019). Klausula akad rahn dari perspektif hukum Islam dan urgensi notaris dalam penyusunannya. JH IUS Quia Lustum, 2(26), 410-431. https://www.academia.edu/81396494/Klausula_Akad_Rahn_Dari_Perspektif_Hukum_Islam_Dan_Urgensi_Notaris_Dalam_Penyusunannya

Downloads

Published

2024-12-02

How to Cite

Nasmira, N., Rufaida, E. R. ., & Galib, A. . (2024). Sistem Pengelolaan Marhun Berdasarkan Perspektif PSAKS 107 pada Budaya Pata’gal lita Masyarakat Suku Mandar Sulawesi Barat. Jurnal Mediasas: Media Ilmu Syari’ah Dan Ahwal Al-Syakhsiyyah, 7(2), 447–461. https://doi.org/10.58824/mediasas.v7i2.176