The Partiality of Family Law Reform towards Women: A Comparative Study of Women's Material Rights after Divorce in Muslim Countries

Authors

  • Bahrul Falah UIN Sunan Kalijaga
  • Jimmy Lukita Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Indonesia
  • Muhammad Sibawaihi Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, Indonesia
  • Muhammad Ikhwan Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Quran Payakumbuh, Indonesia
  • Anita Intan Rohmatuszahroh Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.58824/mediasas.v6i2.122

Keywords:

Reform; , Family Law; , Secularism; , Feminism.

Abstract

This research examines post-divorce maintenance partiality in Indonesia, South Yemen, and Turkey. After that, the partiality will be correlated with legal reform from several aspects, including its historicity and political turmoil. The type of research used is normative research with a comparative approach. Primary data is obtained from legal materials regarding post-divorce maintenance in the three countries that are the object of study. The results showed that post-divorce maintenance in Turkey and South Yemen did not provide much material benefit to the ex-wife, in contrast to the condition of post-divorce maintenance in Indonesia. This is influenced by the description of the pattern of husband and wife relations in Turkish and South Yemeni law which was influenced by the secularism and feminism movements, while Indonesia did not experience these movements. This research implies that there are historical factors of legal reform and the influence of political turmoil on material partiality towards women.

Penelitian ini mengkaji keberpihakan nafkah pasca perceraian di Indonesia, Yaman Selatan, dan Turki. Setelah itu, keberpihakan tersebut akan dikorelasikan dengan reformasi hukum dari beberapa aspek, termasuk historisitas dan gejolak politiknya. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian normatif dengan pendekatan komparatif. Data primer diperoleh dari bahan-bahan hukum mengenai nafkah pasca perceraian di tiga negara yang menjadi objek penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nafkah pasca perceraian di Turki dan Yaman Selatan tidak memberikan keuntungan yang banyak secara materiil kepada mantan istri. Berbeda dengan kondisi nafkah pasca perceraian di Indonesia. Hal ini dipengaruhi oleh gambaran pola relasi suami istri dalam hukum Turki dan Yaman Selatan yang dipengaruhi oleh gerakan sekularisme dan feminisme, sedangkan Indonesia tidak mengalami gerakan tersebut. Penelitian ini mengimplikasikan adanya faktor sejarah reformasi hukum dan pengaruh gejolak politik terhadap keberpihakan materiil terhadap perempuan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Amrullah, M. D., & Pohan, Z. (2021). Eksistensi Mazhab Fiqih Pada Zaman Kontemporer Sekarang. Syaksia: Jurnal Hukum Perdata Islam, 6(2), 423–458.

Angga, J. (2022). Nafkah mut’ah dalam perspektif empat mazhab. Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.

Anisah, S. (2019). Pemberian Mut’ah dan Nafkah Iddah dalam Perkara Cerai Gugat”. Skripsi, Universitas Muhammadiyah Magelang.

Arif, M. I., & Al Farisi, M. A. (2023). Perbandingan Pembaharuan Hukum Keluarga Islam Negara Penganut Mazhab Syafii (Malaysia Dan Yaman). Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah: Jurnal Hukum Keluarga Dan Peradilan Islam, 4(1), 57–70.

Arti kata mutah - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online. (n.d.). Retrieved June 10, 2024, from https://kbbi.web.id/mutah

Asmuni, M. Y. (1995). Pengantar Studi Pemikiran dan Gerakan Pembaharuan dalam Islam. Raja Grafindo Persada.

Atho. (2003). Hukum Kelurga di Dunia Muslim Modern: Studi Perbandingan UU Modern dari Kitab-kitab Fikih. Ciputat Press.

Basyir, R. (2020). Fiqih Munakahat 2. IAIN Parepare Nusantara Press.

Bisri, C. H. (2000). Peradilan Agama di Indonesia. Rajawali.

Dahlgren, S. (2010). Contesting realities: the public sphere and morality in southern Yemen. Syracuse University Press.

Dahlgren, S. (2013). Revisiting the Issue of Women’s Rights in Southern Yemen. Statutory Law, Sharia and Customs. Arabian Humanities. Revue Internationale d’archéologie et de Sciences Sociales Sur La Péninsule Arabique/International Journal of Archaeology and Social Sciences in the Arabian Peninsula, 1.

Diyarti, S., Asasriwarni, A., & Zulfan, Z. (2022). Analisis Sistem Peradilan Agama di Negara Yaman dan Pelaksanaannya. Jurnal Mediasas: Media Ilmu Syari’ah Dan Ahwal Al-Syakhsiyyah, 5(2), 148–162.

Faruq Thohir, U., Institut, D., Keislaman, I., Hasan, Z., & Kraksaan, G. (2019). Pembaharuan Hukum Waris Islam di Turki. Asy-Syari’ah?: Jurnal Hukum Islam, 5(2), 181–201. https://doi.org/10.55210/ASSYARIAH.V5I2.121

Febrian, H. (2020). Makna Keluarga Sakinah, Mawaddah, Wa Rahmah Dalam Al-Qur’an (Analisis Surah al-Rum Ayat 21). An-Nawazil: Jurnal Hukum Dan Syariah Kontemporer, 2(01), 17–36.

Firdawaty, L., Fakultas, D., Uin, S., Intan, R., Jl, L., Suratmin, E., & Lampung, S. B. (2017). Kontektualisasi Hukum Keluarga Islam (Telaah Atas Pembaharuan Hukum Keluarga Islam di Negara-negara Muslim). Asas: Jurnal Hukum Dan Ekonomi Islam, 9(2), 374459. https://doi.org/10.24042/ASAS.V9I2.3250

Harianti, H., Mansari, M., & Rizkal, R. (2021). Sensitivitas Hakim Terhadap Perlindungan Hak Isteri Dalam Kasus Cerai Gugat (Analisis Putusan Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh Nomor 157/Pdt. G/2020/Ms. Bna). Jurnal MEDIASAS: Media Ilmu Syari’ah Dan Ahwal Al-Syakhsiyyah, 4(1), 47–67.

Hasbi, M. F., & Apandi, D. (2022). Pernikahan Dalam Perspektif Al-Qur’an. Hikami: Jurnal Ilmu Alquran Dan Tafsir, 3(1), 1–18.

Hatta, M. (2008). Perkembangan Legislasi Hukum Islam di Indonesia. Al-Qanun: Jurnal Pemikiran Dan Pembaharuan Hukum Islam, 11(1 Juni), 142–166.

Kaidah, J. H., Zulkifli, S., Ardhiya, T.?:, Pramono, E., Qoni, A., Fadillah, S., & Azura, A. (2019). Putusnya Perkawinan Akibat Suami Menikah Tanpa Izin Dari Istri. Jurnal Hukum Kaidah: Media Komunikasi Dan Informasi Hukum Dan Masyarakat, 18(3), 14–26. https://doi.org/10.30743/JHK.V18I3.1184

Komalasari, E., Arif, S., & Irfani, F. (2022). Hak Istri dalam Masa Iddah Talak Bain menurut Empat Mazhab dan Kompilasi Hukum Islam. Jurnal Pendidikan Tambusai, 6(2), 16144–16151.

Muhammad, H. (2019). Fiqh Perempuan. IRCiSoD.

Mukhsin, A. (2009). Turki Usmani Dan Politik Hukumnya. MIQOT: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 33(2).

Naufal, Y. A. (2016). Revolusi Sistem Pemerintahan Turki Dari Khilafah Islamiyah Menuju Negara Sekuler. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Qala’ij, M. R., & Qunaybi, H. S. (2012). Mu’jam Lughoh al-Fuqoha. Dar an-Nafais.

Qurni, W. (2014). Sanksi Bagi Penghulu Ilegal Dalam Undang-Undang No. 22 Tahun 1946 Jo. Undang-Undang No. 32 Tahun 1954.

Rahmatullah, I. (2020). Meneguhkan Kembali Indonesia Sebagai Negara Hukum Pancasila. Adalah, 4(2), 39–44.

Ritonga, Z. (2022). Pemberian Nafkah Iddah Cerai Gugat Menurut Mazhab Syafi’i (Analisis Terhadap Putusan Mahkamah Agung No. 137/K/Ag/2007). Jurnal Landraad, 1(1), 1–21. https://jurnal.ishlahiyah.ac.id/index.php/jl/article/view/32

Rohmah, L. (2020). Studi Komparasi Hukum Positif di Indonesia dengan Qonun al-ahwal as-Syakhshiyyah di Yaman Nomor 20 Tahun 1992 tentang Perceraian.

Rohman, M. M., & Zarkasi, M. (2021). Reformasi Hukum Keluarga Di Dunia Islam. AL-SYAKHSHIYYAH: Jurnal Hukum Keluarga Islam Dan Kemanusiaan, 3.

Safitri, N. R. (2023). Pemenuhan Hak-hak Perempuan Pasca Perceraian Perspektif Maq??id Asy-syar??ah (Studi Kasus Perkara Nomor 382/pdt. g/2022/pa. tmk). Universitas Islam Indonesia.

Sari, E. Y. (2016). Poligami dalam perundang-undangan Indonesia dan Turki. Jakarta: Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah.

Smith, M. (1995). Pluralism. In Theory and Methods in Political Science (pp. 209–210). Macmillan.

Sulaiman, M. (2016). Kedudukan Nafkah dalam Peraturan Perundang-Undangan Perkawinan di Indonesia dan Yaman. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Syarifuddin, A. (2003). Garis-garis Besar Fiqh. Kencana.

Turkish Civil Code | Turk.Estate. (n.d.). Retrieved June 11, 2024, from https://turk.estate/en/about-turkey/grazhdanskij-kodeks-turtcii/

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, S. (2015). HAK PEREMPUAN PASCA PERCERAIAN?: ANALISIS PERBANDINGAN HUKUM KELUARGA DI INDONEISA DAN DUNIA. Istinbath?: Jurnal Hukum, 12(2), 215–247. https://e-journal.metrouniv.ac.id/istinbath/article/view/583

Umam, K. (2017). Penyerapan Fiqh Madzhab Syafi’i dalam Penyusunan Kompilasi Hukum Islam. De Jure: Jurnal Hukum Dan Syar’iah, 9(2), 117–127. https://doi.org/10.18860/J-FSH.V9I2.6991

Wari, N. P. (2020). Ekspansi Dan Imperialisme Barat Kenegeri Negeeri Islam Hingga Jatuhnya Khalifah Utsmani Turki. Falah: Jurnal Hukum Ekonomi Syariah.

Widyakso, R. (2019). Tuntutan Nafkah Dalam Perkara Cerai Gugat. Makalah Calon Hakim Magang Pada Pengadilan Agama Semarang.

Zayyadi, A. (2014). Reformasi Hukum Di Turki Dan Mesir (Tinjauan Historis-Sosiologis). Al-Mazaahib: Jurnal Perbandingan Hukum, 2(1).

Downloads

Published

2024-07-07

How to Cite

Falah, B., Lukita, J. ., Sibawaihi, M., Ikhwan, M., & Rohmatuszahroh, A. I. . (2024). The Partiality of Family Law Reform towards Women: A Comparative Study of Women’s Material Rights after Divorce in Muslim Countries. Jurnal Mediasas: Media Ilmu Syari’ah Dan Ahwal Al-Syakhsiyyah, 6(2), 169–192. https://doi.org/10.58824/mediasas.v6i2.122