Iddah for Men: A Comparative Study of Wahbah Zuhaili and Faqihudin Abdul Kodir

Authors

DOI:

https://doi.org/10.58824/arjis.v3i1.85

Abstract

The waiting period or better known as iddah applies to women after divorce. Iddah divorce lives three months and ten days, divorce dies four months and ten days, conceives until childbirth, divorce during menstruation three quru'. This study aims to analyze the opinions of Wahbah Zuhaili and Faqihuddin Abdul Kodir on the implementation of iddah for men. In this qualitative research, analytical descriptive-comparative studies were conducted. The results revealed that Wahbah Zuhaili said for men it applies to iddah like a woman's iddah if married to his ex-wife's mahram. Meanwhile, Faqihuddin Abdul Kodir said that men have iddah like women's iddah after divorce because, iddah not only aims to see the emptiness of the uterus, but also looks at social, psychological, and gender equality aspects.

Masa menanti atau lebih dikenal dengan sebutan iddah berlaku kaum wanita pasca perceraian. Iddah cerai hidup tiga bulan sepuluh hari, cerai mati empat bulan sepuluh hari, mengandung sampai melahirkan, cerai pada masa haid tiga quru’. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapat Wahbah Zuhaili dan Faqihuddin Abdul Kodir tentang pemberlakuan iddah bagi laki-laki. Dalam penelitian kualitatif ini dilakukan studi deskriptif-komparatif analitis. Hasil penelitian mengungkap bahwa Wahbah Zuhaili mengatakan bagi laki-laki berlaku bagi iddah seperti iddah perempuan jika menikah dengan mahram mantan istrinya. Sedangkan Faqihuddin Abdul Kodir mengatakan bahwa laki-laki memiliki iddah seperti iddah perempuan pasca perceraian karena, iddah bukan saja bertujuan untuk melihat kosongnya rahim saja, akan tetapi juga memandang segi sosial, psikologis, dan kesetaraan gender

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anggoro, T. (2019). Konsep Kesetaraan Gender dalam Islam. Afkaruna, 15(1), 129–135. https://doi.org/10.18196/aiijis.2019.0098.129-134

Anwar, K. (2021). Kepemimpinan Kepala Madrasah Perempuan di MTsN 1 Kota Palangka Raya. Proceedings of Palangka Raya International and National Conference on Islamic (PICIS), 1(1).

Aqil, I. (2022). Studi Analisis Pemikiran Mubadalah Faqihudin Abdul Kodir tentang Iddah bagi Laki-Laki (Analisis Perspektif Gender). Skripsi, UIN Walisongo.

Arfa, F. A. (2004). Wanita dalam Konsep Islam Modernis. Jakarta: Pustaka Pirdaus.

Ariyadi, A. (2017). Metodologi Istinbath Hukum Prof. Dr. Wahbah az Zuhaili: Methodology of the Istinbath of Law Prof. Dr. Wahbah az Zuhaili. Jurnal Hadratul Madaniyah, 4(1), 32–39.

Az-Zuhaili, W. (2009a). Fiqih Islam wa Adillatuhu (JIlid 9). Darul Fikir.

Az-Zuhaili, W. (2009b). Fiqih Islam Wa Adillatuhu (Jilid 10). Gema Insani.

Baidowi, A. Y., Hermanto, A., & Nurjanah, S. (2022). Analisis Tentang Peraturan Masa Iddah Bagi Laki-Laki dalam Counter Legal Draft Kompilasi Hukum Islam (CLD-KHI) Pasal 8 Ayat 1 Perspektif Fiqih Islam. El-Ahli: Jurnal Hukum Keluarga Islam, 3(2), 161–180. https://doi.org/10.56874/el-ahli.v3i2.959

Bukido, R., Harun, N., Gunawan, E., Santoso, D., & Jafar, W. A. (2022). Harmony of religion and culture?: fiqh mun?kahat perspective on the Gayo marriage custom. 22(2), 199–218. https://doi.org/10.18326/ijtihad.v22i2.199-218

Hariyono, A. (2018). Analisis Metode Tafsir Wahbah Zuhaili dalam Kitab Al-Munir. Jurnal Al-Dirayah, 1(1), 19–25.

Jayusman, J., Efrinaldi, E., Putra, A. E., Bunyamin, M., & Faizi, H. N. (2016). Perspektif Maslahah Mursalah Terhadap Pernikahan Suami Pada Masa Iddah Istri Pasca Surat Edaran DirjJen Bimas Islam Nomor: P- 005/DJ.III/Hk.00.7/10/2021 Tentang Pernikahan Dalam Masa Iddah Istri. El-Izdiwaj: Indonesian Journal of Civil and IslamicFamily Law Jayusman, 3(2), 1–23. https://doi.org/10.24042/el-izdiwaj.v3i2.14525

Khairuddin, K. (2022). Alasan Perceraian Luar Pengadilan dan Akibatnya Bagi Masyarakat Desa Sanggaberu Kecamatan Gunung Meriah Aceh Singkil. TAHKIM, Jurnal Peradaban Dan Hukum Islam, 5(1), 43–58. https://doi.org/10.29313/tahkim.v5i1.9356

Kodir, F. A. (2013). Manba’us Sa’adah. Cirebon: Fahmina.

Kodir, F. A. (2016). Mafhum Mubadalah: Ikhtiar Memahami Qur’an Dan Hadits Untuk Meneguhkan Keadilan Resiprokal Islam Dalam Isu-Isu Gender. Jurnal Islam Indonesia, 6(02), 30–45.

Kodir, F. A. (2019). Qir?’ah Mub?dalah: Tafsir Progesif untuk Keadilan Gender dalam. Yogyakarta: IRCiSoD.

Masyhuda, A. A. (2020). Pengaplikasian Teori Double Movement Pada Hukum ‘Iddah Untuk Laki-Laki. HERMENEUTIKA?: Jurnal Ilmu Hukum, 4(1), 12–26. https://doi.org/10.33603/hermeneutika.v4i1.3272

Miftakhurrozaq, A. (2022). Syibhul ‘Iddah bagi Laki-Laki dalam Pembaharuan Hukum Keluarga Islam di Indonesia Perspektif Maqosid Syariah. Skripsi, UIN Walisongo.

Muna, M. K., & Subekti, M. Y. A. (2020). Tujuan Pendidikan Islam dalam Al-Qur’an [Kajian Surah Al-Hujurat Ayat 11-13 Tafsir Al-Munir Karya Wahbah Al-Zuhaili]. Piwulang: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 2(2), 167–189. https://doi.org/10.32478/piwulang.v2i2.376

Muzakky, M. A. (2019). Analisis Metode Mafhum Mubadalah Faqihuddin Abdul Qadir Terhadap Masalah ’Iddah Bagi Suami (Issue 1). Skripsi, UIN Walisongo.

Pribadi, B., Sutisna, S., & Kamalludin, K. (2023). Pandangan Hukum Islam terhadap Perempuan yang Berkarir dalam Masa Iddah. As- Syar ’ I?: Jurnal Bimbingan & Konseling Keluarga, 5(2), 261–271. https://doi.org/10.47476/assyari.v5i2.2434

Sarpani, S., & Soeradji, E. (2022). Talak , Rujuk , dan Iddah dalam Perspektif Al- Qur’an. Jurnal Transparansi Hukum. https://doi.org/10.30737/transparansi.v0i0.3945

Sumarni, R., Maryani, M., & Ayu, S. N. (2022). Analisis Materi Konsep Syibhul Iddah Pada Laki-Laki Menurut Wahbah Zuhaili. Attractive?: Innovative Education Journal, 4(1), 1–12. https://doi.org/10.51278/aj.v4i1.542

Syuhud, H. (2020). Sanski Pernikahan pada Masa ’Iddah: Studi Terhadap Pemikiran Para Imam al-Madhahib al-Arba’ah. Istidlal: Jurnal Ekonomi Dan Hukum Islam, 4(1), 64–73. https://doi.org/10.35316/istidlal.v4i1.212

Wahyudi, M. I. (2009). Fiqh Iddah: Klasik dan Kontemporer. Pustaka Pesantren.

Downloads

Published

2024-06-20

How to Cite

Khairuddin, K. (2024). Iddah for Men: A Comparative Study of Wahbah Zuhaili and Faqihudin Abdul Kodir. Abdurrauf Journal of Islamic Studies, 3(1), 55–67. https://doi.org/10.58824/arjis.v3i1.85