Mahabbah In The Perspective of Rabi'ah Al-Adawiyah and Ibn Taimiyah

Authors

  • Alfadhli Tasman Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia
  • Mahfudz Syamsul Hadi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.58824/arjis.v3i3.172

Keywords:

Mahabbah;, Rabiah al-Adawiyah; , Ibn Taimiyah.

Abstract

This research focuses on the study of the concept of mahabbah (love according to sufism) according to Rabiah al-Adawiyah and Ibn Taimiyah. This research is an attempt to find out how the understanding of the thoughts, similarities and differences in the thoughts of the two figures in understanding mahabbah, especially mahabbah to Allah. Such as the meaning of mahabbah, types of mahabbah, object of mahabbah, and purpose of mahabbah. This research is library research, namely research conducted using data collection from various literatures. The approach used is historical-philosophical and the data collection method was carried out by the documentation method which was analyzed using the descriptive-comparative analysis method. The research data consists of primary data and secondary data. The results of the study show that mahabbah according to Rabiah al-Adawiyah is striped in a vertical direction, namely mahabbah which is only addressed to Allah SWT. regardless of other beings, rewards and punishments. Meanwhile, according to Ibn Taimiyah, mahabbah is striped in a horizontal direction, namely mahabbah which is addressed to Allah SWT. without having to turn his eyes to other beings, rewards and punishments. This is because mahabbah for creatures if it is based on Allah and cares about rewards and punishments is a manifestation of mahabbah for Allah. Although there are differences in the concept of mahabbah between the two, there are also similarities where both of them are of the view that only Allah SWT is the goal, because the one who has the right to receive mahabbah is the one who gives the sense of mahabbah itself. Thus mahabbah is only addressed to God.

[Penelitian ini berfokus pada kajian konsep mahabbah (cinta menurut sufisme) menurut Rabiah al-Adawiyah dan Ibnu Taimiyah. Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui bagaimana pemahaman pikiran, persamaan dan perbedaan pikiran kedua tokoh dalam memahami mahabbah, khususnya mahabbah kepada Allah. Seperti arti ma?abbah, jenis-jenis mahabbah, objek mahabbah, dan tujuan mahabbah. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan menggunakan pengumpulan data dari berbagai literatur. Pendekatan yang digunakan adalah historis-filosofis dan metode pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi yang dianalisis menggunakan metode deskriptif-komparatif. Data penelitian terdiri dari data primer dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahabbah menurut Rabiah al-Adawiyah bergaris dalam arah vertikal, yaitu mahabbah yang hanya ditujukan kepada Allah SWT. terlepas dari makhluk lain, hadiah dan hukuman. Sementara itu, menurut Ibnu Taimiyah, mahabbah bergaris arah horizontal, yaitu mahabbah yang ditujukan kepada Allah SWT. tanpa harus mengalihkan pandangannya ke makhluk lain, hadiah dan hukuman. Hal ini dikarenakan mahabbah bagi makhluk, jika didasarkan pada Allah dan peduli dengan pahala dan hukuman adalah perwujudan mahabbah bagi Allah. Meskipun ada perbedaan konsep mahabbah antara keduanya, ada juga kesamaan dimana keduanya berpandangan bahwa hanya Allah SWT yang menjadi tujuannya, karena orang yang berhak menerima mahabbah adalah orang yang memberikan pengertian ma?abbah itu sendiri. Dengan demikian ma?abbah hanya ditujukan kepada Tuhan].

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aththar, F. (2008). Tadzkirah al-Auliyâ`. Damaskus.

Abitolkha, A.M. and Muvid, M.B. (2021) “The Education of Love and Its Relevance to Islam as a Religion of Compassion: a Study on Concept of Mahabbah of Rabiah al-Adawiyah.” Religio. Vol. 11, No. 1.

Abrahamov, B. (2003). Divine Love in Islamic Mysticim: The Teachings of Al-Ghazali and Al-Dabbagh. London: Routledge Curzon.

Ahmad, A.F.M.S. (2005). al-Tasawuf bayna al-Ghazâlî wa Ibn Taimiyah, terj. Muhammad Muchson Anasy. Jakarta: Khalifa.

Al-‘Ajami, R. (1999). Mawsû’ah Mus?âlahât al-Tasawwuf al-Islâmî. Beirut: Maktabah Libnan Nasyirun.

Al-Ghazali, A.H. (1965). Ihyâ’ Ulûm al-Dîn, translated by Ismail Yakub. Medan: Imballo.

Al-Harani, T.A.I.T. (2005). Majmû’ah al-Fatâwâ, Kairo: Dar al-Wafa.

_______.(tt). Qâ’idah fî al-Ma?abbah. Kairo: Maktabah Turats al-Islami.

Al-Harawi, A.I.A.A. (2002). Manazil al-Sairin, translated by Amran Waly Al-Khalidi. Aceh: Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf.

Al-Qusyairi, A.A. (1989). al-Risâlah al-Qusairiyah fî Ilmi al-Ta?awuf. Kairo: Dar al-Sya’ab.

Andari, S. (2017). “Fenomena Bunuh Diri Di Kabupaten Gunung Kidul.” Sosio Konsepsia. Vol. 7, No. 01.

Clarke, H.W. (1998). A Dervish Textbook from the ‘Awârif al-Ma’ârif, translated by Ilma Nugrahani Ismail. Bandung: Pustaka Hidayah.

Duriana, D. (2013). “Pandangan Tasawuf Ibnu Taimiyah dalam Kitab al-Tuhfah al-‘Irâqiyah fî A’mâl al-Qalbiyyah.” Al-Fikr. vol. 17, no. 2.

Gharib, M. (2012). Râbi’ah al-Adawiyah fî Mi?rab al-Hubb al-Ilahî, translated by Yunan Azkaruzzaman, cet. I. Jakarta: Zaman.

Hifni, A.M. (1996). Râbi’ah al-Adawiyah: Imâmah al-‘Âsyiqîn wa al-Ma?zûnîn. Kairo: Dar al-Rasyad.

Hilmi, M. (tt). Ibn Taimiyah wa al-Tasawûf. Al-Iskandariyah: Dar al-Da’wah.

Kalampung, Y. (2016). “Cinta Menyembuhkan Penyakit Hati: Sebuah Analisa Cinta Menurut Ibnu Taymiyya dan Implikasinya bagi Dialog Islam-Kristen.” Potret Pemikiran. Vol.20, No.2.

Khamis, M.A. (1994). Rabi’ah El Adawiyah, translated by Aliudin Mahjuddin, cet. IV. Jakarta: Pustaka Firdaus.

Maimun, A. (2004). “Mahabbah Dalam Tasawuf Rabiah Al-Adawiyah: Apresiasi atas Rintisan Mistik Sejati dalam Islam.” Millah. Vol. 3, No. 2.

Ms, A dan Cr, O.S. (1999). Mahabbah Cinta Rabi’ah al-Adawiyah. Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya.

Nurcholis, A. (2012). “Peran Tasawuf dalam Merekonstruksi Krisis Sipiritualitas Manusia Modern.” Sosio-Religia. vol.10, no.1.

Qandil, A.M. (1993). Râbi’ah al-Adawiyah, ‘Adzrâ`u al-Ba?rah al-Bâtûl, translated by Mohd. Royhan Hasbullah dan Mohd. Sofyan Amrullah, cet. I. Surabaya: Pustaka Progressif.

Rozak, A. (2010). “Tasawuf dalam Pandangan Ibn Taimiyah.” Thesis S1., Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

Rufaida, R dan Hasyim, H. (2020). “Mahabbah dan Perilaku Manusia.” Al-Allam. vol. 1, no. 1.

Saputra, A. (2019). “Konsep Mahabbah (Cinta) dalam Pemikiran Syekh Zulfiqar Ahmad.” Skripsi S1., Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta.

Sarraj, A.N. (1960). Al-Luma’. Mesir: Dar al-Kutub al-Hadis.

Smith, M. (1997). Rabi’a the Mystic and Her Fellow-Saints in Islam, terj. Jamilah Baraja, cet. I. Surabaya: Risalah Gusti.

Soyomukti, N. (2011). Pengantar Filsafat Umum: Dari Pendekatan Historis, Cabang-Cabang Filsafat, Pertarungan Pemikiran, Memahami Filsafat Cinta, hingga Panduan Berpikir Kritis-Filosofis, cet. I. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Sultiani, F. (2016). “Rabi’ah al-Adawiyah fi Syi’r Mahabbah.” Thesis S1., Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Surur, T.A.B. (1957). Râbi’ah al-Adawiyah wa al-Hayâh al-Rûhiyah fî al-Islâm. Kairo: Dar al-Fikri al-Arabi.

Sururin, S. (2002). Rabi’ah Al-Adawiyah: Evolusi Jiwa Manusia Menuju Mahabbah dan Makrifah. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Tim Penulis UIN Syarif Hidayatullah. (2008). Ensiklopedi Tasawuf, jilid II. Bandung: Angkasa.

Zahroh, M.A. (2012). Ibn Taimiyah: Hayâtuhu wa ‘Asruhu-Arâuhu wa Fiqhuhu. Kairo: Darul Fikri Al-Arabi

Zaid, B.B.A.A. (2019). Al-Madâkhil ilâ Atsâr Syaikh al-Islâm Ibn Taimiyah wa Mâ Lahîqohâ min A’mali. Beirut: Dar Ibn Hazm.

Downloads

Published

2024-10-18

How to Cite

Tasman, A., & Hadi, M. S. . (2024). Mahabbah In The Perspective of Rabi’ah Al-Adawiyah and Ibn Taimiyah. Abdurrauf Journal of Islamic Studies, 3(3), 215–231. https://doi.org/10.58824/arjis.v3i3.172